UIN RIL, Bandar Lampung –
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan (FTK) UIN Raden Intan Lampung akan meningkatkan kualitas
mahasiswa sebagai calon pendidik (guru).
Hal tersebut merupakan jawaban atas
tantangan saat ini dalam era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). MEA yang
telah dicanangkan pemerintah beberapa tahun yang lalu menuntut setiap
bidang dan profesi untuk mampu bersaing dengan tenaga-tenaga dari luar
terutama ASEAN.
Salah satu cara untuk mendapat
pengetahuan dalam hal meningkatkan kualitas, prodi PGMI menggelar
seminar nasional yang diselenggarakan di gedung serbaguna UIN, Kamis
(18/5). Pada seminar ini, panitia mengusung tema “Peningkatan Kualitas
Pendidikan Dasar dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA).”
Ketua pelaksana Syofnida Ifrianti, M.Pd
menyampaikan maksud diselenggarakannya seminar tersebut. ”Agar para guru
maupun calon guru dapat memperluas wawasan keilmuan khususnya dibidang
pendidikan dasar dalam menghadapi tantangan MEA. Sehingga mereka (guru
dan calon guru) dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dasar di Indonesia pada umumnya,” kata Ketua prodi
PGMI ini.
Ia berharap, dengan keilmuan dan wawasan
dari narasumber, para peserta seminar dapat menggali pengetahuan dan
keterampilan apa saja yang harus dikuasai sehingga berkualitas dan mampu
bersaing dengan tenaga-tenaga pendidik dari negara lain.
Peserta seminar ini terdiri dari para
dosen PGMI/SD, Guru MI/SD, para alumni PGMI dan calon guru PGMI/SD yang
masih tercatat sebagai mahasiswa prodi PGMI FTK UIN Raden Intan Lampung.
Total peserta yang mengikuti seminar ini sebanyak 965 orang.
Adapun pembicara dari seminar ini yaitu
Dr. Bahrissalim, MA yang menjabat Direktur Madrasah Pembangunan
(Madrasah Laboratorium) dan juga dosen FTIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pembicara lainnya yaitu Dr. Alben Ambarita, M.Pd yang menjabat
sebagai Ketua Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung.
Dekan FTK UIN Dr. Chairul Anwar, M.Pd
dalam sambutannya mengungkapkan tantangan untuk menjadi guru saat ini
persaingannya makin ketat. “Setidaknya kita harus memiliki bekal.
Pertama, kompetensi dan pengetahuan. Kedua, kemampuan menggunakan
teknologi informasi dan mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris
sebagai bahasa yang digunakan pada MEA,” ujar Chairul.
Dekan FTK ini juga kembali mengingatkan
kepada peserta yang hadir yang mayoritas mahasiswa PGMI untuk terus
tingkatkan pengetahuan dan skill pribadi. Menurutnya, jika tidak mampu
mengembangkan diri maka akan tertinggal, karena peminat prodi PGMI cukup
tinggi.
FTK sendiri terus berupaya dalam
meningkatkan dan memajukan kualitas prodi-prodinya. Saat ini PGMI
mendapat akreditasi B dan akan terus ditingkatkan.
Wakil Rektor III Prof. Dr. Syaiful Anwar
yang hadir mewakili Rektor untuk membuka seminar ini menyampaikan
apresiasi dan dukungan kepada seluruh prodi di UIN Raden Intan. “Kita
harus siap dengan persaingan di level nasional dan internasional seperti
Asean ini,” imbuh Syaiful.
0 Komentar